Beranda | Artikel
Kapan Kiamat? - Syaikh Muhammad al-Mayuf #NasehatUlama
Senin, 29 Agustus 2022

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat: ‘Kapan terjadinya?’” (QS. Al-A’raf: 187). Mereka selalu menanyakan hari kiamat.
Mereka sering sekali bertanya kepada Nabi tentang hari kiamat.

Ketika Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan kiamat terjadi?”
Beliau ‘alaihis shalatu wassalam menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.”

Oleh sebab itu, Allah berfirman kepada beliau, “Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat, …” dalam banyak ayat dalam al-Quran.
Mereka datang kepada Nabi untuk menanyakannya, dan beliau menjawab, “Apa yang telah kamu persiapkan untuk itu?”

Yakni yang seharusnya ditanyakan adalah “Apa yang harus dipersiapkan seseorang untuk menghadapi kiamat?” Adapun pertanyaan, “Kapan kiamat terjadi?” (tidak seharusnya ditanyakan)

Dulu beliau melihat mereka dan orang paling muda dari mereka, seraya menjawab, “Dia tidak akan datang waktunya hingga datang kiamat kalian.”
Ada kiamat tersendiri bagimu, dan kiamatmu ini adalah hal yang pasti
yang tidak diragukan kedatangannya, yaitu kematian.

Setiap manusia akan didatangi kiamatnya, maka lihatlah kiamatmu sendiri, jangan lihat Kiamat Kubra (kiamat alam semesta).

Karena waktu Kiamat Kubra telah disembunyikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah ‘Azza wa Jalla benar-benar menyembunyikannya, bahkan Dia berfirman, “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, dan hampir-hampir …” Apa?
“… hampir-hampir Aku sembunyikan waktunya.” Para mufassir berkata, yakni hampir saja Aku sembunyikan dari diri-Ku sendiri, menurut beberapa pendapat dari makna ayat ini.

“Untuk apa kamu menyebutkan kapan waktunya.” (QS. An-Nazi’at: 43). Ia bukan urusan dan kepentinganmu untuk menyebutkan kiamat dan waktu terjadinya.
Namun kepentinganmu adalah “Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari kiamat).” Yakni bukan urusan kita sekarang menanyakan waktu kiamat.

Namun kepentingan kita apa, wahai Saudara-saudara?
Yakni merasa takut kepada hari kiamat dan tanya jawab yang ada saat hari kiamat,
serta menyiapkan jawaban yang benar untuk pertanyaan itu.

====

قَالَ عَزَّ وَجَلَّ يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا دَائِمًا يَسْأَلُونَ عَنِ السَّاعَةِ

وَكَثِيرًا مَا يَسْأَلُونَ النَّبِيَّ عَنِ السَّاعَةِ

لَمَّا سَأَلَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ فَلَمَّا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَتَى السَّاعَةُ؟

قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مَا المَسْؤُولُ عَنْهَا أَعْلَمُ مِنَ السَّائِلِ

وَلِهَذَا يَقُولُ اللهِ لَهُ يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ فِي عِدَّةِ آيَاتٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَكَانُوا يَأْتُونَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَقُولُ مَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ مَاذَا أَعْدَدْتَ؟

يَعْنِي كَانَ يَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ السُّؤَالُ عَمَّ يُعِدُّ الْإِنْسَانُ لِلسَّاعَةِ أَمَّا مَتَى تَأْتِي السَّاعَةُ

وَكَانَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَإِلَى أَصْغَرِهِم يَقُولُ لَنْ يَأْتِيَ هَذَا أَجَلُهُ حَتَّى تَقُومَ قِيَامَتُكُمْ

هَذَا فِيهِ قِيَامَةٌ خَاصَّةٌ بِكَ أَنْتَ وَقِيَامَتُكَ هِيَ الْيَقِينُ

الَّذِي لَا شَكَّ فِيهِ وَهُوَ الْمَوْتُ

كُلُّ إِنْسَانٍ سَتَكُونُ قِيَامَتُهُ فَانْظُرْ أَنْتَ إِلَى قِيَامَتِكَ لَا تَنْظُرِ الْقِيَامَةَ الْكُبْرَى

هَذَا أَمْرٌ أَخْفَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

وَشَدَّدَ فِي إِخْفَائِهِ حَتَّى قَالَ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ مَاذَا؟

أَكَادُ أُخْفِيْهَا قَالَ الْمُفَسِّرُونَ أَكَادُ أُخْفِيْهَا عَنْ نَفْسِي فِي بَعْضِ مَا قِيلَ حَوْل مَعْنَى هَذِهِ الْآيَةِ

فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا هِيَ لَيْسَ شَأْنُكَ وَلَا مُهِمَّتُكَ أَنْ تَذْكُرَ السَّاعَةَ وَتَتَحَدَّثَ عَنْ قِيَامِهَا

وَإِنَّمَا مُهِمَّتُكَ إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا إِذًا لَيْسَتْ مُهِمَّتُنَا الْآنَ أَنْ نَسْأَلَ عَنِ السَّاعَةِ

وَإِنَّمَا الْمُهِمَّةُ مَا الْمُهِمَّةُ يَا إِخْوَانُ

أَنْ يَخْشَى الْإِنْسَانُ السَّاعَةَ وَمَا يَكُونُ فِي السَّاعَةِ مِنَ السُّؤَالِ وَالْجَوَابِ

وَيُعِدُّ لِهَذَا السُّؤَالِ جَوَابًا صَوَابًا


Artikel asli: https://nasehat.net/kapan-kiamat-syaikh-muhammad-al-mayuf-nasehatulama/